Silaturahmi SPS Pusat – HIMPI

[IMG:foto-bersama-pengurus-sps-pusat-dan-hipmi-usai-silaturahmi.jpeg]

Membangun kemitraan dengan para pemangku kepentingan, merupakan sebuah keharusan bagi tiap organisasi, sebagai bagian dari upaya mengembangkan diri dan memperluas jejaring. Dalam konteks inilah kunjungan Pengurus BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), ke SPS Pusat, di Jakarta, 20 Juni 2012 membawa kesan sarat makna. "Ini adalah salam perkenalan kami kepada  para senior di industri media," ungkap Ariful Yaqin Hidayat atau akrab disapa dengan Erik Hidayat sang Ketua Bidang V BPP HIPMI yang memimpin kunjungan tersebut. Kehadiran mereka diterima sejumlah pengurus harian SPS Pusat. Antara lain Ketua Harian M Ridlo 'Eisy, Sekjen Ahmad Djauhar, Wasekjen Hedi Lugito, Ketua Bidang Anggota Syamsuddin H Sutarto, Ketua Bidang Riset J Daniel Rembeth, dan Ketua Bidang Advokasi Sukriansyah Latief.

Pertemuan yang berlangsung dalam suasana santai, cair, dan penuh kekeluargaan itu, menguakkan kesamaan pandangan antara SPS Pusat dan BPP HIPMI, tentang betapa pentingnya arti media atau pers. "Popularitas seorang pengusaha sangat dipengaruhi oleh tingginya eksposur melalui media," ungkap M Ridlo 'Eisy. Ia menambahkan, kolaborasi konkrit di lapangan antara media dengan para pengusaha muda HIPMI lewat pemberitaan yang obyektif dan positif, harus terus dilanjutkan. "Itulah salah satu kontribusi pers dalam mendorong tumbuhnya banyak pengusaha muda di negeri ini," imbuhnya.

Gayung bersambut. Erik Hidayat yang di HIPMI membidangi industri kreatif, teknologi informasi, dan media, sangat mengapresiasi peran pers sebagaimana diungkapkan Ketua Harian SPS Pusat. "Kami berharap kolaborasi semacam itu terus berlanjut," tukasnya. Hingga Juni 2012 tercatat lebih dari 40 ribu pengusaha muda telah menjadi anggota HIPMI tersebar di seluruh Indonesia. "Diantara jumlah itu, 80 persen merupakan pengusaha UKM," lanjut Erik.

Ke depan, HIPMI dan SPS Pusat bersepakat untuk meningkatkan kesepahaman pandangan ini dengan berbagai bentuk kerjasama yang memungkinkan. "Tentu saja kerjasama yang saling menguntungkan kedua belah pihak," pungkas Ridlo yang diamini Erik. ***