Tentang Kami

[IMG:logo-sps.png]

Lahir di Jogjakarta, 8 Juni 1946, sejak awal Serikat Perusahaan Pers (SPS) merupakan wadah berkumpulnya para penerbit pers (cetak).

Mengalami pasang surut dan dinamika seiring kondisi sosial-politik dan ekonomi negeri ini, salah satu momentum terpenting organisasi ini dalam mentransformasikan dirinya menjadi organisasi modern, terjadi tahun 2011, bertepatan dengan Kongres XXIII di Bali, 7 – 9 Juni 2011. Persis saat usianya genap 65 tahun, SPS melakukan rebranding, mengubah logo, dan mentransformasi dirinya menjadi bukan sekadar organisasi penerbit media cetak (suratkabar, tabloid, dan majalah).

Perubahan nama dan logo organisasi dari sebelumnya Serikat Penerbit Suratkabar (SPS) menjadi Serikat Perusahaan Pers (SPS), menjadikan SPS kini sebagai organisasi bagi para penerbit perusahaan pers. Tidak sebatas media cetak, melainkan juga terbuka bagi media non cetak (online dan penyiaran). Perubahan ini antara lain juga akibat dorongan dinamika yang terjadi pada bisnis industri media secara global, yang mengasumsikan kini dan masa datang bisnis pers mengarah pada bentuk baru sebagai bisnis informasi. Apapun platform medianya, konten atau informasi itulah yang menjadi “ruh” dan produk untuk dipasarkan.

Kini, pasca Kongres XXIII di Bali, SPS dipimpin oleh Ketua Umum Dahlan Iskan dan Jakob Oetama sebagai Ketua Dewan Pertimbangan. Sementara di jajaran Pengurus Harian dipimpin M Ridlo ‘Eisy sebagai Ketua Harian.

Pasca Kongres XXIV di Batam, masa kepengurusan SPS periode 2015 hingga 2019 kembali dipimpin oleh Ketua Umum oleh Dahlan Iskan, Rikard Bagun sebagai Wakil Ketua Umum dan Basril Djabbar sebagai Ketua Dewan Pertimbangan SPS Pusat. Sementara di jajaran Pengurus Harian dipimpin oleh Ahmad Djauhar sebagai Ketua Harian SPS di periode ini. 

Hingga Desember 2014, SPS memiliki 471 anggota yang tersebar di 30 cabang seluruh Indonesia. Kontribusi anggota SPS terhadap advertising expenditure seluruh media cetak tahun 2014 yang sebesar Rp 36,164 triliun (on gross), diperkirakan mencapai Rp 31,1 triliun. Ditilik dari penetrasi pasar per Desember 2013, dari tiras beredar seluruh media cetak yang mencapai 22,3 juta eksemplar, anggota SPS menyumbang sebesar 19 juta eksemplar.

Kini di akhir masa kepengurusan 2011 – 2015 dan menjelang kepengurusan baru 2011 - 2015, SPS kembali menegaskan visi – misinya untuk selalu Menegakkan Kemerdekaan Pers dan Membangun Industri Pers yang Sehat dan Bermartabat. Itu semua terangkai dalam berbagai program kerja yang bersendikan pada bidang-bidang Pendidikan, Kampanye, Advokasi, dan Konsolidasi Organisasi. ***