Siaran Pers: Menpar dan Bupati Banyuwangi Jadi Tokoh SPS

[IMG:20160831-210549-1-jrwc04922s3.jpeg]

Semarang (31/8/2016)—Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas terpilih sebagai Tokoh Publik Pilihan Serikat Perusahaan Pers (SPS). Penghargaan diberikan bersamaan dengan acara The 5th Indonesia Public Relations Awards & Summit (IPRAS) di Aston Hotel, Semarang, Rabu (31/8/2016). IPRAS merupakan wahana apresiasi bagi para pelaku public relations (PR) berdasarkan kerja dan karya nyata.

Ketiganya terpilih melalui karya-karya inspirasional yang bermanfaat bagi bangsa, selaras dengan tema IPRAS tahun ini “Karya Inspirasional untuk Bangsa”. Menteri Arief, misalnya, dipilih karena keberhasilannya membentuk Tim Percepatan Pengembangan 10 Destinasi Wisata Unggulan diluar Bali dan 10 Destinsi Wisata Halal. "Upayanya itu memacu  pertumbuhan ekonomi dan pengembangan kawasan," kata Ketua Harian SPS Ahmad Djauhar.

“Hal pertama yang harus dipikirkan seorang pemimpin adalah hal terakhir yang harus diwariskannya kelak—legacy. Sesuatu itulah yang selalu saya sebut sebagai mahakarya,” ujar Menteri Arief usai menerima penghargaan. “Cita-citanya yang begitu bagus, membuat pemimpin tersebut tidak pernah merasa lelah dan tidak akan pernah tidur sebelum mimpinya tercapai. If you can imagine you can get it,” imbuhnya tegas.

Lantas, siapa yang tak kenal Menteri Susi? Ketegasannya menenggelamkan kapal para pelaku illegal fishing tak hanya memberikan efek jera, tapi juga membuat nama Indonesia makin "bergigi" di mata dunia. Di bawah kepemimpinannya, investasi kelautan dan perikanan meningkat signifikan.

Sementara Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas sukses mempromosikan wisata berbasis eco-tourism yang dikemas menarik dan beragam melalui event berskala internasional, Banyuwangi Festival. Dampaknya, perekonomian kerakyatan dan pembangunan infrastruktur tumbuh, bahkan hingga ke pelosok desa. “Banyuwangi tadinya dikenal sebagai kota santet, sekarang kota wisata. Slogan kami, ‘Jelajah Banyuwangi, Anda Pasti Ingin Kembali,” katanya. seraya menambahkan keberhasilan pemimpin ditentukan oleh dukungan dari rakyat. Tanpa dukungan mereka, tema atau jargon yang diusung pemimpin hanya sebatas di atas kertas.

Selain tiga tokoh tadi, apresiasi juga diberikan kepada Kementerian Pariwisata sebagai Lembaga Publik Pilihan, serta PT Telkom Tbk dan PT BRI (Persero) Tbk sebagai Korporasi Pilihan. “Untuk mengantisipasi perkembangan industri digital, Telkom menggandeng 56 start-up sebagai mitra bisnis. Sementara sebagai wujud komitmennya mengoptimalkan layanan, BRI mengambil langkah berani—memiliki satelit dengan nilai investasi mencapai Rp 3,375 triliun,” papar Djauhar.

Hadir para tamu kehormatan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Dewan Pers Stanley Adi Prasetyo dan Rektor Universitas Dipenogoro Yos Johan Utama  menyampaikan orasi kepemimpinan.

Ganjar mengatakan upaya mewujudkan transformasi birokrasi cepat, mudah dan murah ini harus diawali dengan perubahan perilaku. Begitu perilaku berubah, seluruh program bisa dilaksanakan. “Kami juga butuh peran media untuk mendukung gerakan kebaikan ini. Kalau bad news is always a good news, bangsa ini akan terus menjadi bangsa terpuruk. Kita masih punya kesempatan. Yuk, kita bangun optimisme,” ajaknya.

Menanggapi hal tersebut, Stanley berkata, “Menjalin hubungan berkualitas dengan media itu tidak cukup hanya dengan press release, tapi trust building.”

Acara ini ditutup dengan peluncuran Media Direktori, buku panduan mengenai perkembangan dan dinamika informasi media terkini di Indonesia hasil inisiasi SPS bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional.**

Untuk Informasi dan Komunikasi:

  1. Asmono Wikan – Direktur Eksekutif  SPS  0811 191936
  2. L. Hadi Pranoto – Head of Corcom SPS  087 882 86 8881